Kamis, 17 Desember 2020

Analisis proses Hulu Hilir komoditas Jambu Mete di Kecamatan Bayan dan Sekotong Kabupaten Lombok Barat

Analisis proses Hulu Hilir komoditas Jambu Mete di Kecamatan Bayan dan Sekotong Kabupaten Lombok Barat

MULYADI, Lalu Rusnan, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng.,Ph.D



Usaha perkebunan di Kabupaten Lombok Barat sebagian besar berskala kecil dan bersifat perkebunan rakyat, dimana untuk Kabupaten Lombok Barat didominasi oleh sub sektor perkebunan khususnya jambu mete. Dalam tahun 2000 luas areal perkebunan mete yang ada tecatat yaitu sekitar 50.006,11 hektar dengan jumlah produksi mencapai 6.183 ton biji mete gelondongan, sekitar 75% tanaman jambu mete yang belum berproduksi saat ini akan memberikan sumbangan produksi yang cukup tinggi. Wilayah penghasil utama Jambu Mete adalah Kecamatan Bayan dan Sekotong dimana hasil produksi diolah menjadi kacang mete kualitas ekspor, data produksi tahun 2002 tercatat sekitar 3.973 ton. Keterkaitan hulu dan hilir sektor perkebunan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan wilayah dalam lingkup makro maupun mikro wilayah (forward and backward linkages) yang ditunjuk dalam perbedaan pendapatan petani pada wilayah bagian utara dan selatan kedua sentra produksi.

Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1) menjelaskan keterkaitan hulu hilir kegiatan pertanian komoditas jambu mete dan distribusi manfaat di kecamatan Bayan dan Sekotong, 2) menemukan dan menjelaskan faktor‐faktor yang mempengaruhi keterkaitan hulu hilir dan distribusi manfaat kegiatan pertanian komoditas jambu mete di kecamatan Bayan dan Sekotong. Metode analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan ada 5 (lima) aspek yang terkait dengan keterkaitan hulu hilir perdagangan mete meliputi 1) pola spasial, terbentuk pola aliran orang/pelaku ,barang, modal dan informasi, 2) moda transportasi menunjukkan layanan pada moda darat, laut dan udara, 3) kapasitas menunjukkan produktifitas dan permintaan pasar, 4) aktor yang terlibat terdiri dari petani, pengumpul, pedagang, pabrik pengolah dan eksportir, 5) profit margin yang diterima oleh masing - masing aktor. Distribusi manfaat menunjukkan adanya eksploitasi pelaku usaha terhadap petani yang ditunjukkan oleh perbedaan margin pemasaran yang besar pada tingkat petani sampai dengan eksportir. Hal ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang terdiri dari struktur pasar, keragaman pasar dan  tingkah  laku pasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat masker organik (Kelompok6)

  Masker Organik “ Aster Beauty” (kelompok 6)   Saat ini wajah merupakan salah satu aset yang penting dan harus dijaga kesehatannya bagi set...