Rabu, 30 Desember 2020

Bauran pemasaran ke 3

 Bauran pemasaran ke 3

1. konsep penetapan harga

PENGERTIAN HARGA

Bauran pemasaran ke Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan. Faedah adalah atribut suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Tetapi perekonomian kita bukan sistem barter, maka untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang kita menggunakan uang, dan istilah yang dipakai adalah harga. Jadi, harga adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah.

Biasanya seorang penjual menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Memang sulit untuk mendefinisikan harga. Pada sebuah mobil misalnya, harga yang ditetapkan termasuk pula harga radio, kaset, atau alat pendingin udara (A.C), dan sebagainya. Tetapi dalam keadaan yang lain harga dapat didefinisikan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa :


Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.


Konsep yang lain menunjukkan apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat menciptakan langganan.

Dalam hal ini harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran.

2. tujuan penetapan harga

A. Mendapatkan laba maksimum

Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

B. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa doperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

C. Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi dengan servis lain. Persaingan seperti itu disebut persaingan bukan harga (non-price competition).


D.     Mempertahankan atau memperbaiki market share

Memperbaiki market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, disamping juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini harga merupakan factor yang penting. Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan market share. Perbaikan market share kurang diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.

3. faktor2 yang mempengaruhi penetapan harga

Berikut faktor-faktor yang menentukan harga jual suatu produk yaitu:

A. Segmentasi Konsumen

Tentukan segmen konsumen yang jadi pelanggan kita. Kelas menengah ke bawah maupun ke atas. Diusahakan agar harga jual yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen dengan kelas ekonomi menengah ke bawah dan menengah ke atas agar terjadi keseimbangan.

B. Harga Kompetitor

Sebelum menetapkan harga jual produk, ada baiknya survey produk dari kompetitor kita. Setelah mengetahui harga jual rata-rata para pesaing tersebut, penjual bisa menentukan harga jual produk yang sama dengan para pesaing atau harga jual produk yang lebih tinggi sedikit namun mengandalkan kualitas yang lebih baik.

C. Biaya produksi

Biaya yang dikeluarkan pada saat produk masih dalam tahap produksi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku produk, biaya tenaga kerja langsung, dan sebagainya.

D. Biaya pemasaran

Biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan atau mempromosikan produk baru sebuah perusahaan.


E. Biaya distribusi

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman produk dari gudang atau produsen ke toko.

4. metode penetapan harga

1. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut.

2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan

3. Menentukan market share yang dapat diharapkan

4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.

5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

6. Memilih harga tertentu.

5. memonitor pergerakan harga, produk dan kebijakan distribusi untuk kebutuhan perusahaan

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memformulasi strategi pemasaran dan mengimplementasikannya ke dalam pemasaran terpadu (kebijakan harga, produk, distribusi dan promosi) yang lebih rinci. Jadi pada dasarnya pemasaran terkait dengan kegiatan perencanaan, dan pelaksanaan strategi pemasaran dan evaluasi hasil untuk perbaikan-perbaikan lebih lanjut.Langkah awal yang perlu dilakukan oleh manajer pemasaran yaitu memahami kebutuhan konsumen. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda, namun dalam kelompok tertentu kebutuhan mereka relatif sama. Perusahaan dapat melayani kebutuhan semua kelompok konsumen tersebut, atau memilih Satu kelompok yang potensial untuk dapat dipuaskan kebutuhan dan keinginannya. Proses penentuan kelompok konsumen dan cara memuaskan Kebutuhannya tersebut melibatkan berbagai konsep dan kegiatan pemasaran. Untuk itu pembahasan akan dimulai dengan pemahaman akan pasar, pemasaran, manajemen pemasaran dan konsep pemasaran.


Jumat, 25 Desember 2020

Bauran Lokasi dan Saluran distribusi

 1. Konsep lokasi dalama bauran pemasaran

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005), pemilihan lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut: 

a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.

b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal

c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu Banyak orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan atau tanpa perencanaan dan Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi hambatan.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi sebuah usaha, perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut telah terdapat banyak usaha yang sejenis atau tidak.

h. Peraturan Pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur lokasi dari sebuah usaha-usaha tertentu, misalnya bengkel kendaraan bermotor dilarang berlokasi yang terlalu berdekatan dengan tempat ibadah.

2. Kriteria daerah kinerja yang positif untuk pemasaran


3. Persyaratan legislasi wilayahterkait k3 dalam kegiatan oemasaran

Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai berikut :

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.

2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.

3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.

4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.

5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.

6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.

7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.

8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.

9. Penerangan yang cukup dan sesuai.

10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.

11. Menyediakan ventilasi yang cukup.

12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.

13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.

14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang.

Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.

Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang

Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.

Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.

4. Konsep dan kegunaan saluran distribusi

5. Tipe distribusi

6. Evaluasi dan upaya pengendalian saluran distribuai

7. Manajemen konflik dalam saluran distribusi


Kamis, 17 Desember 2020

Analisis proses Hulu Hilir komoditas Jambu Mete di Kecamatan Bayan dan Sekotong Kabupaten Lombok Barat

Analisis proses Hulu Hilir komoditas Jambu Mete di Kecamatan Bayan dan Sekotong Kabupaten Lombok Barat

MULYADI, Lalu Rusnan, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng.,Ph.D



Usaha perkebunan di Kabupaten Lombok Barat sebagian besar berskala kecil dan bersifat perkebunan rakyat, dimana untuk Kabupaten Lombok Barat didominasi oleh sub sektor perkebunan khususnya jambu mete. Dalam tahun 2000 luas areal perkebunan mete yang ada tecatat yaitu sekitar 50.006,11 hektar dengan jumlah produksi mencapai 6.183 ton biji mete gelondongan, sekitar 75% tanaman jambu mete yang belum berproduksi saat ini akan memberikan sumbangan produksi yang cukup tinggi. Wilayah penghasil utama Jambu Mete adalah Kecamatan Bayan dan Sekotong dimana hasil produksi diolah menjadi kacang mete kualitas ekspor, data produksi tahun 2002 tercatat sekitar 3.973 ton. Keterkaitan hulu dan hilir sektor perkebunan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan wilayah dalam lingkup makro maupun mikro wilayah (forward and backward linkages) yang ditunjuk dalam perbedaan pendapatan petani pada wilayah bagian utara dan selatan kedua sentra produksi.

Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1) menjelaskan keterkaitan hulu hilir kegiatan pertanian komoditas jambu mete dan distribusi manfaat di kecamatan Bayan dan Sekotong, 2) menemukan dan menjelaskan faktor‐faktor yang mempengaruhi keterkaitan hulu hilir dan distribusi manfaat kegiatan pertanian komoditas jambu mete di kecamatan Bayan dan Sekotong. Metode analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan ada 5 (lima) aspek yang terkait dengan keterkaitan hulu hilir perdagangan mete meliputi 1) pola spasial, terbentuk pola aliran orang/pelaku ,barang, modal dan informasi, 2) moda transportasi menunjukkan layanan pada moda darat, laut dan udara, 3) kapasitas menunjukkan produktifitas dan permintaan pasar, 4) aktor yang terlibat terdiri dari petani, pengumpul, pedagang, pabrik pengolah dan eksportir, 5) profit margin yang diterima oleh masing - masing aktor. Distribusi manfaat menunjukkan adanya eksploitasi pelaku usaha terhadap petani yang ditunjukkan oleh perbedaan margin pemasaran yang besar pada tingkat petani sampai dengan eksportir. Hal ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang terdiri dari struktur pasar, keragaman pasar dan  tingkah  laku pasar.


Resume Manajemen Pemasaran "Bauran Produk"

 

Bauran Produk



A.     Arti dan macam-macam Produk

Secara umum definisi Produk adalah hasil jadi dari sebuah proses yang dilakukan oleh pembuat atau produsen yang kemudian akan didistribusikan kepada pembeli atau konsumen sesuai yang dibutuhkannya. Macam-macam produk :

1. Produk Konsumsi

Yaitu produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan menjadi tiga bagian diantaranyaProduk kebutuhan sehari-hari.

·         Produk kebutuhan sehari-hari

·         Produk belanjaan.

  • Produk khusus.

2. Produk Industri

Yaitu produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri digunakan untuk proses produksi. 

A.     Strategi pemasaran produk

1.      Strategi pemasaran dari mulut ke mulut

            Strategi pemasaran dari mulut ke mulut juga harus anda coba, strategi pemasaran ini merupakan salah strategi pemasaran prospek untuk suatu produk apalagi untuk produk baru yang mana pada strategi pemasaran ini si pemasar akan berkomunikasi secara langsung kepada konsumen dan setelah itu si konsumen yang merasa puas dengan produk tersebut akan berkomunikasi lagi dengan konsumen lainnya seperti keluarga, kerabat dan kenalannya.

2.      Strategi pemasaran menggunakan katalog promosi

            Strategi pemasaran menggunakan katalog promosi adalah salah satu strategi pemasaran yang tepat jika produk yang akan dipasarkan lebih dari satu produk atau banyak, dimana pada katalog tersebut akan menampilkan gambar produk, deskripsi produk dan harga produk tersebut.

3.      Strategi pemasaran menggunakan iklan

            Strategi pemasaran menggunakan iklan dapat dilakukan dengan berbagai macam jenis iklan, namun pastikanlah bahwa iklan tersebut sesuai dengan produk seperti kata-kata pemasaran iklan, tempat penayangan iklan dsb.

            Strategi pemasaran menggunakan iklan yang banyak digunakan diantaranya seperti iklan di Google. Dimana pihak Google akan menampilkan iklan anda kepada pada pengguna layanan Google di situs web yang telah terdaftar sebagai mitra Google sebagai ads publisher.

4.      Strategi pemasaran menggunakan sosial media

            Strategi pemasaran menggunakan sosial media adalah salah satu yang harus anda lakukan karena tingkat penggunaan sosial media diseluruh dunia semakin hari semakin bertambah dan itu merupakan sebuah peluang untuk bisnis teman-teman. Contoh sosial media yang prospek dan telah banyak digunakan diantaranya adalah Facebook, Instagram, Twitter, Line dan sebagainya.

5.      Strategi pemasaran memberikan kupon belanja

            Strategi pemasaran memberikan kupon belanja ini bisa anda coba karena sebagian konsumen sangat menyukai atau respek kepada penjual yang bersedia memberikan kupon belanja yang bisa digunakan untuk pengurang harga produk yang akan dibelinya.

6.      Strategi pemasaran kerjasama dengan reseller dan dropship

            Strategi pemasaran kerjasama dengan reseller dan dropship juga harus anda lakukan karena dengan bekerjasama dengan reseller dan dropshipper maka produk baru tersebut menjadi lebih prospek untuk dijual dan akan lebih dikenal oleh konsumen karena pemasaran produk baru tersebut akan dilakukan oleh si reseller dan si dropshipper pula.

7.      Strategi pemasaran Dropshipeper

            Dengan bekerjasama dengan pihak lainnya seperti reseller dan dropshipper memang menguntungkan namun teman-teman harus mempertimbangkan pula apakah ingin bekerjasama dengan reseller ataukah dropshipper karena mereka berbeda satu sama lainnya.

8.      Strategi pemasaran berpastisipasi pada acara tertentu

            Strategi pemasaran berpastisipasi pada acara tertentu adalah salah satu sarana pemasaran yang menarik. Dimana pemasar mencoba untuk melakukan pendekatan kepada konsumen secara langsung dengan ikut berpartisipasi pada acara atau event pihak lainnya.

A.     Arti dan Macam-macam jasa

            Secara umum, pengertian jasa adalah suatu aktivitas atau tindakan yang tidak berwujud, tidak dapat diraba tetapi dapat diidentifikasi, yang direncanakan dan dilaksanakan untuk memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen.

Pada dasarnya ada banyak sekali bentuk jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, secara garis besar jenis-jenis jasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1.     1.  Jasa Perawatan Pribadi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; pijat, perawatan kecantikan, salon, binatu pakaian, dan lain-lain.

2.     2. Jasa Perumahan, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; kamar hotel, apartment, rumah tinggal, kost, dan lainnya.

3.   3. Jasa Komunikasi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; telepon, telegram, komputer, internet.

4.    4. Jasa Usaha Rumah Tangga, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; jasa tukang kebun, air minum, perbaikan rumah, dan lain-lain.

5.    5. Jasa Transportasi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; taxi, jasa pengiriman barang, jasa angkut barang, penyewaan mobil.

6.    6. Jasa Rekreasi dan Hiburan, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini antara lain; kebun binatang, taman bunga, tempat wisata, tempat hiburan, dan lain-lain.

7.    7. Jasa Bisnis dan Profesi lainnya, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; jasa hukum, jasa akuntan, jasa pemasaran, dan lainnya.

8.    8. Jasa Asuransi, Bank dan Finansial, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; perpajakan, asuransi, perbankan, kredit.

A.     Strategi pemasaran jasa

Ada 2 fokus frame work dari experiental maerketing, yaitu :

A.     Strategic experential modules (SEMs)

Berupa pemberian pengalaman kepada konsumen  melalui 5 tipe pengalaman, yaitu :
1. Tipe sense, memberikan kesan keindahan, kesenangan, kepuasan, melalui adanya stimuli, process dan consequences .

2. Feel, Hal ini bertujuan untuk membangkitkan pengalaman efektif, sehingga ada rasa bangga dan bahagia.

3. Think, ini menciptakan aspek kognitif, problem solving experience

4. Act, ini menyentuh pengalaman dalam gaya hidup, dan brinteraksi   

5. Relate, berhubungan dengan pengalaman individual orang lain dalam budaya tertentu.

B.     Experiences Providers

Ini adalah sebagai alat taktis experiential marketing. Media yang digunakan adalah:

·         Communication dalam bentuk kegiatan promosi

·         Visual/verbal identity, yaitu menciptakan merek yang menyentuh konsumen, ini dapat berupa nama baik perusahaan, logo, map, kertas surat, dan amplop.

·         Product presence, meliputi desain produk, kemasan, karakteristik produk.

·         Co-branding, yaitu mengadakan event marketing dengan kombinasi sponsorship, dan berbagai bentuk kerjasama.

·         Spatial environment, seperti desain gedung, kantor dan suasana perusahaan.

·         People, ini lebih dinamis dalam berinteraksi dengan pelanggan dan langsung menyentuh serta dirasakan oleh pelanggan.

 

Strategi mengelola bukti dalam perusahaan  jasa :

1. Mendesain fisik

2. Harga jasa

3. Mengaitkan pemasaran jasa dengan nama bsar suatu perusahaan

4. Mmebuat jasa berwujud


Kamis, 10 Desember 2020

KONSEP INTI STP DAN KONSEP NILAI PELANGGAN

 1. Konsep Inti STP

Strategi STP pada dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Dalam kasus ini, penulis mencoba mengaplikasikannya kepada pihak lain yang memiliki pengaruh bagi keberlangsungan perusahaan sesuai pengelompokan Five Force Model oleh Michael E. Porter, yaitu sisi supplier (petani) pabrik gula untuk memasukkan citra positif pada benak masyarakat petani Madura tentang bertanam tebu. Ada tiga elemen dalampemasaran yaitu segmentingtargeting dan positioning:

  • SegmentingAdalah upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
  • TargetingSetelah memetakan pasar (sasaran program), tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
  • PositioningApabila target pasar (sasaran program) sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Menurut Don E.Schwitz, positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu.
2. Konsep Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan (customer value) adalah ikatan emosional yang muncul antara pelanggan dengan produsen berupa manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis dari konsekuensi pelanggan menggunakan produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Nilai pelanggan ditentukan oleh dua hal yaitu biaya (cost) dan manfaat (benefit). Biaya mencakup biaya uang, waktu, energi dan psikologi. Manfaat mencakup produk, jasa, pribadi dan image.
a. Pasar yang meliputi grosir,pengecer dan eksportir
  • Pedagang Menengah / Agen / Grosir

Agen adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan / perdagangan tertentu yang lebih kecil dari daerah kekuasaan distributor. Contoh seperti pedagang grosir beras di pasar induk kramat jati. 
  • Pedangan Eceran / Pengecer / Peritel
Pengecer adalah pedangan yang menjual barang yang dijualnya langsung ke tangan pemakai akhir atau konsumen dengan jumlah satuan atau eceran. Contoh pedangang eceran seperti alfa mini market dan indomaret. 
  • Eksportir / Pengekspor
Exportir adalah perusahaan yang memiliki fungsi menyalurkan barang dari dalam negara ke negara lain. Contoh seperti ekspor produk kerajinan ukiran dan pasir laut ke luar negeri.
3. Pasar lokal, Nasional dan Internasional

Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.

Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.


Manfaat masker organik (Kelompok6)

  Masker Organik “ Aster Beauty” (kelompok 6)   Saat ini wajah merupakan salah satu aset yang penting dan harus dijaga kesehatannya bagi set...