Senin, 12 November 2018

Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia




BAB I

 PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal sebagai negara agraris, banyak masyarakat indonesia yang hidupnya bergantung pada hasil dari sektor pertanian, selain itu sektor pertanian juga memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia. Namun, sektor pertanian memiliki suatu permasalahan mendasar yang semakin lama semakin menghawatirkan terhadap perkembangan pertanian kedepannya yaitu permaslahan sektor dalam bidang tenaga kerja. Ketenagakerjaan menjadi sektor penting dalam pertanian karena tanpa adanya tenaga kerja semua proses atau subsistem dalam pertanian tidak akan berjalan, dan jika itu terjadi maka kebutuhan hidup rakyat indonesia tidak terpenuhi dan tidak bisa mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia.

1.2       Rumusan Masalah

1.2.1    Sektor pertanian menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja dipedesaan,

1.2.2    Pendidikan tenaga kerja sektor pertanian masih rendah,

1.2.3    Meningkatnya tenga kerja sektor pertanian usia lanjut,

1.2.4    Kurang minatnya generasi muda bekerja di sektor pertanian.


1.3       Tujuan

Mengatasi permasalahan sektor pertanian dalam bidang tenaga kerja agar produktivitasnya dapat terjaga dan meningkat dan mendorong perkembangan ekonomi indonesia menjadi lebih baik.



BAB II

PEMBAHASAN


2.1                Sektor pertanian menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja dipedesaan

sektor pertanian merupakan tumpuhan hidup tenaga kerja di pedesaan karena petani terus berusaha mempertahankan lahan dan meningkatkan mutu agar hasil pertanian yang di hasilkan demi ekonomi sehari hari, maka usaha untuk membuat maju makmurnya desa mau tidak mau harus mengandalkan kemajuan sektor pertanian, sebab pembangunan harus berpedoman pada upaya menciptakan dunia industri yang maju akan tetapi tidak akan meninggalkan tumpuhannya yaitu petani yang tangguh.

2.2                Pendidikan tenaga kerja sektor pertanian masih rendah

Rendahnya minat tenaga kerja dalam sektor pertanian dikarenakan tidak kecocokan antara pendidikan dan pekerjaan atau bisa disebut mismatch yang terjadi dikarenakan tenaga kerja beranggapan tingkat pendapatan yang di peroleh dari sektor pertanian relatif kecil sehingga mereka memilih bekerja di sektor lain. Sedangkan pada saat ini status pendidikan disektor pertanian diisi oleh pekerja berumur tua (lansia) dan pencapaiannya yang masih rendah. Jika dibandingkan dengan sektor yang lain secara rata-rata sektor pertanian relatif tua dalam pedidikan maupun pekerja. Dalam pengoptimalan untuk menghasilkan sebuah mutu yang bagus, akan tetapi beberapa faktor ketenga kerjaan dalam sektor pertanian yang masih rendah yang disebabkan yaitu:
- penghasilan yang lebih rendah,
- jenjang karir yang tidak menjanjikan,
- keinginan generasi yang lebih baik,
- konservasi lahan yang menunjukkan usaha pertanian tidak ekonomis,
- pengetahuan yang rendah dalam manajerial pertanian.

  Untuk mengatasi beberapa aktor tersebut yaitu:
- transformasi pendidikan tinggi lokasi pertanian enam STTPP (sekolah tinggi penyuluhan pertanian) yang mana pada semulanya pendidikan pertanian hanya sebatas penyuluhan (pertanian,perkebunan) di tambah dengan moriantasi agribisnis, holtikultura dan, mekanisme pertanian,
- pelibatan mahasiswa/ alumni/ pemuda tani untuk mengintensiskan pendampingan atau pengawalan program kementrian pertanian,
- penumbuhan kelompok usaha bersama (UKB) yang di fokuskan bidang pertanian bagi pemuda tani,
- pelatihan dan magang bagi pemuda tani dalam bidang pertanian,
- optimalisasi penyuluh unuk mendorong dan menumbuh kembangkan pemuda tani.
              Perguruan tinggi juga memiliki peranan yang penting dan memiliki daya respon yang tinggi terhadap pertumbuhan masyarakat untuk menghasilkan yang memiliki kemampuan baik tekhnikkal, soft skill, maupun emosional dan spiritual skill, sehingga mampu menghadapi tantagan zaman yang senantiasa berubah.

 

2.3                Meningkatnya tenga kerja sektor pertanian usia lanjut

Penyebab tingginya tenaga kerja lansia dibidang pertanian disebabkan oleh kurangnya minat generasi muda dan masih dalam proses pendidikan, serta kurang tertariknya disektor pertanian dan pekerjaan hanya dilakukan sepanjang orang yang bersangkutan (petani lansia) masih mampu bertani, hal ini bila terus berlanjut maka akan mempengaruhi prokduktivitas sektor pertanian.

2.4                Kurang minatnya generasi muda bekerja di sektor pertanian.

Penyebab kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian karena menurut generasi muda sektor pertanian terkesan tradisional, sektor yang kurang menjanjikan bagi generasi muda dan karena lahan pertanian yang semakin lama semakin berkurang membuat generasi muda tidak menaruh minat kepada sektor pertanian oleh karena itu sektor pertanian tidak akan mengalami peningkatan atau pengembangan. Untuk itu cara agar untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan formal dan non formal, merubah pandangan generasi muda tentang sektor pertani.

 





BAB III

 PENUTUP


3.1              Kesimpulan
    Petani harus mempertahankan lahan pertanian agar hasil pertanian tetap stabil dan pendidikan di perguruan tinggi sektor harus lebih ditingkatkan serta pemfokusan pendidikannya harus lebih luas serta pandangan generasi muda mengenai pertanian harus diubah, dan turut berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian.




DAFTAR PUSTAKA


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3745352/6-strategi-pemerintahan-dalam-regenerasi-petani

Supriyati.2010.Dinamika Ekonomi Ketenagakerjaan Pertaniani:Permasalahan dan Kebijakan Strategis Pengembangan.Volume 8 No. 1.Halaman 49-65


 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat masker organik (Kelompok6)

  Masker Organik “ Aster Beauty” (kelompok 6)   Saat ini wajah merupakan salah satu aset yang penting dan harus dijaga kesehatannya bagi set...