BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal sebagai negara agraris,
banyak masyarakat indonesia yang hidupnya bergantung pada hasil dari sektor
pertanian, selain itu sektor pertanian juga memiliki peran untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi indonesia. Namun, sektor pertanian memiliki suatu
permasalahan mendasar yang semakin lama semakin menghawatirkan terhadap perkembangan
pertanian kedepannya yaitu permaslahan sektor dalam bidang tenaga kerja.
Ketenagakerjaan menjadi sektor penting dalam pertanian karena tanpa adanya
tenaga kerja semua proses atau subsistem dalam pertanian tidak akan berjalan,
dan jika itu terjadi maka kebutuhan hidup rakyat indonesia tidak terpenuhi dan
tidak bisa mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Sektor pertanian menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja dipedesaan,
1.2.2 Pendidikan tenaga kerja sektor pertanian masih rendah,
1.2.3 Meningkatnya tenga kerja sektor pertanian usia lanjut,
1.2.4 Kurang minatnya generasi muda bekerja di sektor pertanian.
1.3 Tujuan
Mengatasi
permasalahan sektor pertanian dalam bidang tenaga kerja agar produktivitasnya
dapat terjaga dan meningkat dan mendorong perkembangan ekonomi indonesia
menjadi lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sektor pertanian menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja dipedesaan
sektor pertanian merupakan tumpuhan hidup
tenaga kerja di pedesaan karena petani terus berusaha mempertahankan lahan dan
meningkatkan mutu agar hasil pertanian yang di hasilkan demi ekonomi sehari
hari, maka usaha untuk membuat maju makmurnya desa mau tidak mau harus mengandalkan
kemajuan sektor pertanian, sebab pembangunan harus berpedoman pada upaya
menciptakan dunia industri yang maju akan tetapi tidak akan meninggalkan
tumpuhannya yaitu petani yang tangguh.
2.2 Pendidikan tenaga kerja sektor pertanian masih rendah
Rendahnya minat tenaga kerja dalam sektor
pertanian dikarenakan tidak kecocokan antara pendidikan dan pekerjaan atau bisa
disebut mismatch yang terjadi dikarenakan tenaga kerja beranggapan tingkat
pendapatan yang di peroleh dari sektor pertanian relatif kecil sehingga mereka
memilih bekerja di sektor lain. Sedangkan pada saat ini status pendidikan
disektor pertanian diisi oleh pekerja berumur tua (lansia) dan pencapaiannya
yang masih rendah. Jika dibandingkan dengan sektor yang lain secara rata-rata
sektor pertanian relatif tua dalam pedidikan maupun pekerja. Dalam
pengoptimalan untuk menghasilkan sebuah mutu yang bagus, akan tetapi beberapa
faktor ketenga kerjaan dalam sektor pertanian yang masih rendah yang disebabkan
yaitu:
- penghasilan yang lebih rendah,
- jenjang karir yang tidak menjanjikan,
- keinginan generasi yang lebih baik,
- konservasi lahan yang menunjukkan usaha pertanian tidak ekonomis,
- pengetahuan yang rendah dalam manajerial pertanian.
Untuk mengatasi beberapa aktor tersebut yaitu:
- transformasi pendidikan tinggi lokasi pertanian enam STTPP (sekolah
tinggi penyuluhan pertanian) yang mana pada semulanya pendidikan pertanian
hanya sebatas penyuluhan (pertanian,perkebunan) di tambah dengan moriantasi
agribisnis, holtikultura dan, mekanisme pertanian,
- pelibatan mahasiswa/ alumni/ pemuda tani untuk mengintensiskan
pendampingan atau pengawalan program kementrian pertanian,
- penumbuhan kelompok usaha bersama (UKB) yang di fokuskan bidang pertanian
bagi pemuda tani,
- pelatihan dan magang bagi pemuda tani dalam bidang pertanian,
- optimalisasi penyuluh unuk mendorong dan menumbuh kembangkan pemuda tani.
Perguruan tinggi juga memiliki peranan yang penting dan
memiliki daya respon yang tinggi terhadap pertumbuhan masyarakat untuk menghasilkan
yang memiliki kemampuan baik tekhnikkal, soft skill, maupun emosional dan
spiritual skill, sehingga mampu menghadapi tantagan zaman yang senantiasa
berubah.
2.3 Meningkatnya tenga kerja sektor pertanian usia lanjut
Penyebab tingginya tenaga kerja lansia dibidang
pertanian disebabkan oleh kurangnya minat generasi muda dan masih dalam proses
pendidikan, serta kurang tertariknya disektor pertanian dan pekerjaan hanya
dilakukan sepanjang orang yang bersangkutan (petani lansia) masih mampu
bertani, hal ini bila terus berlanjut maka akan mempengaruhi prokduktivitas
sektor pertanian.
2.4 Kurang minatnya generasi muda bekerja di sektor pertanian.
Penyebab kurangnya minat generasi muda terhadap
sektor pertanian karena menurut generasi muda sektor pertanian terkesan tradisional,
sektor yang kurang menjanjikan bagi generasi muda dan karena lahan pertanian
yang semakin lama semakin berkurang membuat generasi muda tidak menaruh minat
kepada sektor pertanian oleh karena itu sektor pertanian tidak akan mengalami
peningkatan atau pengembangan. Untuk itu cara agar untuk mengatasi masalah ini
adalah meningkatkan formal dan non formal, merubah pandangan generasi muda
tentang sektor pertani.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Petani harus mempertahankan lahan
pertanian agar hasil pertanian tetap stabil dan pendidikan di perguruan tinggi
sektor harus lebih ditingkatkan serta pemfokusan pendidikannya harus lebih luas
serta pandangan generasi muda mengenai pertanian harus diubah, dan turut
berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja di
sektor pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3745352/6-strategi-pemerintahan-dalam-regenerasi-petani
Supriyati.2010.Dinamika Ekonomi
Ketenagakerjaan Pertaniani:Permasalahan dan Kebijakan Strategis Pengembangan.Volume
8 No. 1.Halaman 49-65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar