Senin, 30 Maret 2020

Tempat wisata di Sumatera Utara "Danau Toba"

MEYLAN KARINA SILALAHI

180321100122


DANAU TOBA SUMATERA UTARA


Danau Toba merupakan tempat wisata yang wajib kamu kunjungi jika liburan atau pergi ke Medan atau sekitar Provinsi Sumatera Utara. Danau yang terkenal sebagai danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara terletak di sebelah selatan kota Medan, tepatnya di Pegunungan Bukit Barisan yang diapit oleh 7 Kabupaten di Sumatera Utara. Danau ini juga dikenal sebagai danau vulkanik terbesar di dunia yang luasnya hampir sama dengan negara Singapura.



Danau Toba memiliki beragam keunikan yang dapat kita jumpai, tentu saja kita mengenal Pulau Samosir yang terletak tepat di tengah-tengah danau. Selain itu, danau ini memiliki Batu Gantung yang terletak di tepi danau yang disebut-sebut berasal dari salah satu cerita rakyat Batak yang sangat terkenal. Asal usul keberadaan patung tersebut diduga karena cerita-cerita mitos yang tersebar di sana. Di sekitar tepi Danau Toba terdapat pula Air Terjun Sipisopiso yang terletak di Desa Tongging. Air Terjun ini dapat kalian tempuh dengan mobil. Sesampainya di sana, kalian harus menuruni banyak sekali anak tangga yang kecil, licin terciprat air, dan curam. Kalian juga dapat melihat pemandangan Danau Toba yang sangat indah dengan udara yang sangat sejuk.
gambar keindahan danau toba



Pulau Samosir juga memiliki wisata alam yang tidak kalah menarik. Pulau ini terdapat dua danau tawar kecil yang dapat kalian kunjungi, yaitu Danau Aek Natonang dan Danau Sidihong. Itulah sebabnya kenapa dua danau tersebut sering dijuluki ‘danau di atas danau’. Lekukan sawah bertingkat yang terbentuk secara alami memberikan kesan indah tersendiri terhadap liburan kalian. Jika penasaran dengan pemandangan danau dari ketinggian, kunjungilah Menara Tele di pagi hari yang terletak di antara Pangururan dan Sidikalang. Banyak sekali para turis yang meluangkan waktunya untuk mengunjungi menara tersebut untuk mengabdikan pemandangan Danau Toba yang sangat indah.

Aktivitas yang bisa kamu lakukan di Danau Toba

Mengunjungi Pulau Samosir










Jika kalian berada di Danau Toba, kalian harus datang ke Pulau Samosir yang sangat terkenal. Ketika sudah menginjakkan kaki di sana, kalian akan menjumpai berbagai toko yang menjual pernak-pernik buatan masyarakat Samosir. Cocok sekali untuk dibawa pulang sebagai buah tangan untuk keluarga dan teman-teman sejawat. Jangan lupa pula untuk mengunjungi berbagai macam tempat wisata yang sangat beragam di Pulau Samosir, seperti Makam Raja Sidabutar yang merupakan makam leluhur marga Batak Toba, Pertunjukan Sigalegale yang diadaptasi dari cerita rakyat Batak, Pemandian Air Panas yang berasal dari air alami, dan sebagainya.
Rumah adat Batak Toba

Mengunjungi Festival Danau Toba

Bermula dari Pesta Danau Toba sejak tahun 1983, Festival Danau Toba diadakan mulai tahun 2013 guna untuk mensyukuri keberadaan Danau Toba. Kekayaan alam yang terdapat di Danau Toba sangat beragam ditambah dengan keramah-tamahan masyarakat setempat menyambut siapapun yang penasaran dengan Danau Toba. Tidak heran jika objek wisata alam ini tak pernah sepi turis lokal dan mancanegara.
Festival atau Pesta Danau Toba? Sepi Hingga Dievaluasi – INSEE.ID ...
Festival Danau Toba 2019
Festival ini mendapatkan sambutan positif oleh Kementerian Pariwisata RI dengan harapan turis yang mengunjungi Sumatera Utara semakin meningkat. Festival ini diadakan di Berastagi, sebuah kota dengan iklim yang sangat sejuk di Sumatera Utara. Selain itu, peserta festival tersebut melibatkan 16 Kabupaten/Kota dari seluruh penjuru daerah Sumatera Utara. Hal yang dipertunjukkan dari festival tersebut meliputi tarian daerah seperti Tari Sembilan Cawan, Tari Rotimanis, dan Roti Dairi. Selain tarian, kalian daat melihat Karnaval Ulos, kain tenun khas Sumatera Utara.

Tips Berwisata ke Danau Toba

Danau Toba memiliki udara yang sangat sejuk sehingga disarankan untuk memakai jaket atau pakaian hangat lainnya. Ditambah pula untuk tidak memakai sepatu berhak atau sandal jepit kalau kalian ingin sekali mengunjungi Pulau Samosir yang memiliki objek wisata yang cukup keramat dan jalan yang berliku-liku. Sebaiknya, pakailah sepatu bertali atau sepatu ternyaman mungkin untuk dibawa ke dalam perjalanan jauh. Selama berada di sana, kita juga diwajibkan untuk menjaga sopan santun sebagai turis.
Bagi kalian yang tertarik untuk mengunjungi Festival Danau Toba, datanglah pada bulan November karena pada bulan itulah festival tersebut diadakan setiap tahun. Siapkan kamera terbaik kalian untuk mendapatkan momen terbaik yang tidak pernah kalian lupakan.

Tempat wisata lain dekat Danau Toba

Air Terjun Sipisopiso

Air terjun ini terletak di Desa Tongging, Sumatera Utara yang memiliki ketinggian sekitar 120 m di atas permukaan laut. Objek wisata ini juga tidak jauh dari Danau Toba, yaitu memakan waktu sekitar 2 – 3 jam menggunakan kendaraan pribadi. Lokasinya yang sangat dingin dan licin akibat cipratan air terjun membuat kita harus hati-hati untuk melangkahkan kaki menuju dasar air terjun yang dapat diakses dengan menuruni tangga yang sangat panjang. Selain itu, dianjurkan juga untuk menggunakan sepatu yang nyaman supaya tidak terpeleset. Meskipun demikian, pemandangan alam yang diberikan di sekitar Air Terjun Sipisopiso membuat kalian tidak akan berhenti untuk mengabadikan setiap momen di sana.







Berastagi

Berastagi merupakan kota wisata yang berjarak 63 km dari kota Medan. Kota ini selalu ramai dikunjungi setiap akhir pekan untuk menikmati sejuknya alam atau membeli buah-buahan yang dijual di sekitar Berastagi. Kota ini diapit oleh dua gunung aktif, yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung sehingga tak heran jika kota ini terkenal dengan iklim yang sangat sejuk. Berastagi juga terkenal dengan buah markisa yang diproduksi menjadi berbagai macam hasil industri seperti sirup markisa. Buah markisa dan hasil pertanian dan perkebunan yang segar dapat kalian kunjungi di Pasar Berastagi yang menjual berbagai macam sayuran dan buah-buahan yang segar dan diambil langsung dari perkebunannya.




wisata kota berastagi


Pertunjukan Sigalegale

Berawal dari cerita rakyat di Samosir tentang seorang raja yang telah kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Untuk menghibur dirinya, dibuatkanlah patung yang menyerupai anaknya. Sejak saat itu, patung Sigalegale ini dikembangkan sebagai tarian pertunjukkan. Diiringi oleh musik tradisional, patung ini dapat bergerak membentuk tarian tradisional khas Batak. Jika kalian tertarik untuk melihatnya, kalian akan dipandu oleh masyarakat setempat untuk menarikan tarian tersebut. Tidak hanya itu, kalian juga akan dipinjami ulos sebagai pelengkap tarian tradisional tersebut supaya adat Batak semakin mengental.




25 November 2017, Samosir Sigale-gale Carnival 2017 | Portal ...


PANTAI PASIR PUTIH PARBABA
Pasir Putih Parbaba adalah salah satu tempat wisata favorit yang ada di sekitar Danau Toba Sumatera Utara. Lokasinya berada di Desa Huta Bolon, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Berbeda dengan dengan pantai yang sering kita lihat yang ada di tepi laut, sejauh mata memandang yang terlihat adalah langit yang tiada ujung. Nah kalau di pantai pasir putih Parbaba kamu akan melihat keindahan yang menakjubkan yang sangat jarang kamu jumpai dimanapun.

Rabu, 11 Maret 2020

Manajemen produksi dan operasi agribisnis peternakan

Ruang Lingkup Manajemen Produksi Agribisnis



1.      Pengertian Manajemen Produksi Agribisnis
Para ahli manajemen, mempunyai banyak definisi tentang manajemen. Yang pasti manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol untuk mencapai tujuan organisasi. Produksi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi output sehingga lebih berdaya guna dari pada bentuk aslinya. Produksi merupakan salah satu dari fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi lain selain operasi adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan lain-lain. Produksi inilah yang menentukan kemampuan suatu lembaga melayani pihak luar. Jadi manajemen produksi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Mekasisme atau system manajemen produksi masing-masing perusahaan berbeda, namun yang pasti ada proses mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan, memeriksa dan meminjamkan. Didalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu dijumpai yaitu :
1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan konsumen.
2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan perkembangan unit usaha dapat dipertahankan.
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada konsumen.

Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:
Bagan 1 : Skema Sistem Produksi terdapat 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu :
a. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan
b. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya
c.  Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan
d.   Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.
Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :
-  Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
- Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
- Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.
2.      Ruang Lingkup Manajemen Produksi (Operasi) Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah :
a) Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa
b) Mempunyai kegiatan, yaitu prosestransformasi
c) Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen produksi, yaitu :
1.      Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
2.      Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
3.      Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian system operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :
a) Perencanaan output
b) Desain proses transformasi
c) Perencanaan kapasitas
d) Perencanaan bangunan pabrik
e) Perencanaan tata letak fasilitas
f) Desain aliran kerja
g) Manajemen persediaan
h) Manajemen proyek
i) Skeduling
j) Pengendalian kualitas
k) Keandalan kualitas dan pemeliharaan
Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit, memberikan tiga aspek dalam manajemen produksi, yaitu :
a) Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi
b) Manajemen operasi dilihat dari segi profesi
c) Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan
3.       Peranan Manajer Operasi
Manajemen Produksi (operasi) menawarkan kesempatan profesi sebagai contoh : direktur operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer pengawasan produk, manajer lapang, asisten manajer, dan lain sebagainya. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh Manajer produksi adalah :
   a      Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca panen.
  b      Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar tidak menyita waktu dalam gerakan.
   c      Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pabrik agar menjamin keandalan dan kontinuitas produksi.
  d      Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
   e      Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli.
   f       Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca panen.
  g      Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapang maupun di kantor.
  h      Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan.
    i      Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses.
    j      Dan lain-lain Kegiatan yang demikian banyaknya, maka peran dari manajer operasional sangatlah strategis dalam menciptakan sistem produksi yang ampuh untuk membuat produk secara efisien.

4.      Proses Produksi (operasi)
Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Untuk dapat memisahkan jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu dari mana atau dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari proses produksi tersebut. Masing-masing dari sudut pandangan ini, akan mempunyai arti dan kebunaan sendiri-
sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga sebenarnya pemisahan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan dapat disesuaikan dengan tujuan pemisahan proses produksi dalam perusahaan itu sendiri.
5.      Strategi  Produksi (operasi)
Menurut Zulian Yamit, 2003, Strategi merupakan konsep multidimensional yang merangkum semua kegiatan kritis organisasi, memberikan arah dan tujuan serta memfasilitasi berbagai perubahan yang diperlukan sebagai adaptasi terhadap perkembangan lingkungan. Strategi operasi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operasi pabrik dan jasa untuk
berkompetisi di pasar global. Produksi seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah kekuatan bersaing dalam bisnis dan sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi produksi harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu fit dengan kondisi lingkungan baru.

Jenis-jenis produksi
1. Produksi Jangka Panjang
Ini adalah kegiatan produksi yang secara cepat dan langsung menghasilkan produk (barang / jasa) untuk konsumen. Contohnya adalah produksi makanan seperti roti bakar, cakwe, makanan yang digoreng, dan lainnya.

2. Produksi Jangka Panjang

Ini adalah kegiatan produksi yang membutuhkan waktu lama. Misalnya, menanam padi, menanam kopi, membangun rumah, dan lainnya.

3. Produksi Terus-Menerus

Ini adalah kegiatan produksi yang secara bertahap memproses berbagai bahan baku menjadi produk jadi, di mana prosesnya berlangsung terus menerus. Misalnya, pabrik yang memproduksi kertas, gula, karet, dll.

4. Produksi Berselingan

Ini adalah aktivitas produksi yang mengolah bahan mentah dengan menggabungkannya menjadi produk jadi.

Misalnya proses pembuatan sepeda motor, di mana setiap bagian diproduksi secara terpisah (setir, ban, mesin, knalpot, dan lain-lain). Proses menggabungkan bagian-bagian ini menghasilkan sepeda motor.

Rabu, 04 Maret 2020

Sistem dan manajemen agribisnis peternakan

Meylan Karina Silalahi
180321100122
B

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dll.

Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan akan  produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat di perdesaan di Indonesia. Namun demikian, sebagaimana usaha lainnya.
Manajemen Agribisnis (Agribusiness Management)merupakan kegiatan manajemen atau manajerial dengan baik dan membuahkan hasil yang memuaskan dengan maksud untuk mencapai tujuan agribisnis (Rahim 2003:1). Menurut Downey dan Erickson (1992:24), beberapa hal yang mem-bedakan manajemen agribisnis dari manajemen lainnya adalah keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis; besarnya jumlah agribisnis; cara pembentukan agribisnis dasar di sekeliling pengusaha tani; keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis; agribisnis berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relatif bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang sedikit; falsafah hidup tradisional yang dianut para pekerja agribisnis cenderung membuat agribisnis

Subsistem Agribisnis Peternakan

Saragih (1998) mengemukakan bahwa sistem agribisnis terdiri atas empat subsistem, yaitu: (a) subsistem agribisnis hulu atau downstream agribusiness, (b) subsistem agribisnis usahatani atau on-farm agribusiness, (c) subsistem agribisnis hilir atau upstream agribusiness, dan (d) subsistem jasa layanan pendukung agribisnis atau supporting institution.
1.    Subsistem Agribisnis Hulu (Downstream Agribusiness)

                  Subsistem agribisnis hulu menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi ternak yang pada prinsipnya mencakup kegiatan: perenacanaan dan pengelolaan dari sarana produksi ternak, teknologi, sumber daya, agar penyediaan sarana produksi ternak memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a.         Tepat waktu
b.        Tepat jumlah
c.         Tepat jenis
d.        Tepat mutu
e.         Tepat produk
f.         Terjangkau oleh daya beli

2.    Subsistem Usahatani Ternak (on-farm agribusiness)

Subsistem usahatani ternak mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani ternak dalam rangka meningkatkan produksi utama ternak. Kegiatan-kegiatan subsistem usahatani ternak, meliputi:
a.         Pemilihan lokasi usaha tani ternak
b.        Penentuan komoditi ternak
c.         Teknologi usaha tani yang di terapkan
d.        Pola usahatani yang ideal

Pelaksanaan usahatani ternak hendaknya di tekankan pada usahatani yang intensif dan berkesinambungan, artinya meningkatkan produktifitas ternak dengan cara intensifikasi dengan tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
Usaha ternak yang dipilih hendaknya juga usahatani ternak komersial artinya produk utama yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka dan bukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi konsumsi dalam artian ekonomi tertutup.

3.    Subsistem Agribisnis Hilir (Upstream Agribusiness)
Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Contoh kegiatan pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk antara adalah pabrik pakan, industri pengolahan daging dan susu. Kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.

4.    Subsistem Jasa Layanan Pendukung Agribisnis (Supporting Institution)

Subsistem jasa layanan pendukung atau kelembagaan penunjang agribisnis adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis yang lain.
Subsistem jasa penununjang agribisnis keberadaannya juga sangat diperlukan bagi pengembangan usahatani ternak. Misalnya lembaga keuangan, pengembangan institusi sumber daya manusia, pengembangan organisasi ekonomi petani peternak dan pengembangan fungsi penelitian.
Hal ini diperlukan karena keberadaan lembaga-lembaga tersebut untuk melaksanakan fungsi secara total dan proporsional bagi bagi kepentingan petani peternak untuk menuju penerapan sistem agribisnis.

Berdasarkan pandangan di atas bahwa agribisnis sebagai suatu sistem dapat terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usahatani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya peternakan. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usahatani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani.

Pembangunan Sistem Agribisnis Peternakan

Peternakan modern adalah usaha peternakan yang memanfaatkan IPTEK secara intensif untuk mencapai efisiensi usaha yang lebih tinggi. Untuk itu pembangunan peternakan harus dilaksanakan secara konsisten dengan upaya membangun sistem dan usaha agribisnis.
Pembangunan sistem agribisnis peternakan merupakan suatu pendekatan yang melihat pembangunan peternakan sebagai suatu rangkaian subsistem yang saling terkait dari hulu, budidaya sampai ke hilir serta subsistem penunjang lainnya. Sedangkan usaha agribisnis merupakan suatu prasyarat agar aktivitas peternakan dapat memberikan nilai tambah ekonomis yang optimal kepada para pelakunya.
Pendekatan sistem dan usaha agribinis peternakan harus menjadi fokus dalam reorientasi pembangunan peternakan ke depan. Pembangunan peternakan yang hanya tertuju pada subsistem budidaya akan menghasilkan proses pemiskinan peternak. Fakta yang ada saat ini, peternak rakyat sebagai tulang punggung pembangunan peternakan umumnya hanya mampu menguasai subsistem agribisnis budidaya. Padahal nilai tambah yang terbesar berada pada subsistem agribisnis hulu dan pada subsistem agribisnis hilir. Kondisi inilah yang menjadikan budidaya ternak menjadi usaha yang kurang menarik, sehingga melahirkan “bottle neck” yang memperlambat laju pertumbuhan agribinis peternakan secara keseluruhannya.
Agar peternak memiliki akses ke dalam setiap sub sistem, maka peternak harus mempunyai posisi tawar yang tinggi terhadap subsistem agribisnis hulu dan hilir. Penguatan posisi tawar inilah yang merupakan tantangan berat yang harus kita hadapi dewasa ini mengingat berbagai keterbatasan peternak yang ada baik dalam hal pendidikan, wawasan dan terutama tradisi yang sudah mendarah daging di dalam dirinya. Upaya pembinaan sulit dilakukan akibat lokasi yang terpencar-pencar. Oleh karena itu kata kunci untuk meningkatkan posisi tawar peternak sekaligus menghilangkan “bottle neck” arus pembangunan agribisnis peternakan adalah memberdayakan SDM peternakan terdidik untuk membangun jejaring, baik antar sub sistem maupun dengan kelembagaan penunjang lainnya.
Menghadapi era perdagangan bebas maka efisiensi akan menjadi tolok ukur keberlangsungan suatu usaha. Efisiensi akan dapat dicapai apabila di dalam sistem agribisnis peternakan terbuka peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan peternak melalui terciptanya usaha-usaha mulai dari subsistem hulu hulu sampai hilir. Pada segmen hulu diharapkan dapat tercipta bisnis pakan, bibit, obat, peralatan mesin serta pengelola permodalan. Pada segmen budi daya berkembang SDM yang mengelola bisnis penggemukan, kompos, jasa IB/ET dan jasa pelayanan kesehatan hewan. Pada segmen hilir tumbuh jasa pengolahan, RPH, uji mutu dan sertifikasi. Demikian pula di segmen pemasaran tumbuh SDM yang mengelola bisnis distribusi, transportasi, usaha retail dan promosi.
Penerapan teknologi tepat guna akan menjadi keharusan. Selain itu para peternak juga harus mampu mengorganisir diri mereka dalam organisasi yang memiliki daya tekan (pressure power). Peternak tradisional yang masih terus bergelut dengan aktivitas peternakan sambilan tentu sulit diharapkan untuk mampu menerapkan teknologi yang berdaya saing internasional sekaligus membangun posisi tawarnya. Oleh karena itu sudah seharusnya usaha peternakan kedepan lebih terbuka bagi peternak rakyat terdidik yang memiliki bekal ilmu dan wawasan memadai.

Manfaat masker organik (Kelompok6)

  Masker Organik “ Aster Beauty” (kelompok 6)   Saat ini wajah merupakan salah satu aset yang penting dan harus dijaga kesehatannya bagi set...